Skip to main content

ITB Saat Liburan Tiba



Institut Teknologi Bandung, kampus yang katanya sarang aktivis ini ternyata juga memiliki masa hibernasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa yang mengisi kampus ini pun manusia yang memiliki perasaan rindu pada orang tua, kawan, dan kampung halaman. Oleh karena itu, wajar saja bila kampus yang diresmikan pada tanggal 2 Maret 1959 nampak sepi dari aktivitas mahasiswanya ketika liburan panjang ketimbang saat hari efektif kuliah.

Berikut beberapa potret keadaan kampus yang sata ambil beberapa waktu yang lalu
Jalanan dekat Parkir Sipil yang biasanya ramai lalu lalang mahasiswa kini sepi. Hanya saya sendiri yang berjalan dan menikmati hembusan angin pulul 09.30.

Lorong di Gedung Sipil tak jauh berbeda dengan jalan di dekat Parkir Sipil. Lalu lalang mahasiswa seakan lenyap.

Tak ada mahasiswa sejauh mata memandang. Hanya nampak barisan not lagu Indonesia raya di saluran air terusan dari kolam Indonesia Tenggelam yang mengarah ke Tugu Soekarno.

"Sekali teman teteap teman"
Kata-kata sakti yang terukir di tugu friendzone.


Plaza Widya Nusantara, Kolam Indonesia Tenggelam, dan Tugu Friendzone nampak pada satu garis lurus ketika dipotret dari pusat gema.

Lorong langit yang mestinya nampak Gunung Tangkuban Perahu pada ujungnya.
Itulah beberapa potret keadaan kampus ITB pagi ini. Mau tau lebih banyak tentang kampus ITB? Yuk jadi mahasiswa ITB! karena banyak hal yang tak akan kamu ketahui ketika hanya menjadi penikmat pemandangan yang ada.

Comments

Popular posts from this blog

Setahun Bekerja dan Tinggal di Belanda

Sekarang sudah Desember 2024, artinya, sudah tepat 12 bulan sejak pertama kali aku mulai bekerja di Swisscom DevOps Center Rotterdam. Sebenarnya, sudah ingin menulis sejak enam bulan lalu, tapi kuurungkan sambil menunggu tepat satu tahun, selesai performance review untuk tahun 2024, dan menyelesaikan keseluruhan siklus musim di negara empat musim ini: winter, spring, summer, autumn. Balik lagi ke perihal pekerjaan ini, pekerjaan yang sebenarnya tidak aku bayangkan akan aku jalani jika ada yang bertanya, "Mau kerja di Belanda?", di sekitaran Mei 2023. Sebab, pada saat itu memang tidak ada rencana sama sekali. Aku, dan keluarga, sudah merasa nyaman bisa hidup di Lumajang dengan remote   working perusahaan Singapura. Bisa dekat dengan keluarga, dapat gaji di atas rata-rata, beban kerja tidak gila-gilaan, biaya hidup terjangkau, mau apa lagi? Tapi, toh, nyatanya aku di sini, berarti memang ada hal lain yang aku kejar.  Mendapatkan Pekerjaan di Belanda Sebenarnya, tidak ada alasan...

Pengalaman Berangkat Haji Tanpa Antri dari Belanda (2025)

Alhamdulillah.Pertama-tama, aku ingin mengucapkan syukur pada Allah yang sudah memberikan izin dan kuasa sehingga aku dan Nova untuk berhaji pada tahun 2025 ini dengan proses yang baik, lancar, dan nyaman. Di tulisan ini, aku coba untuk berbagi detil bagaimana kami bisa berangkat haji dari Belanda dengan periode waktu yang singkat, kurang dari 2 tahun sejak tinggal di Belanda. Suasana setelah Tawaf Ifadah dan Sholat Sunnah Keinginan Berhaji Pada tahun 2021 lalu, kami sudah melakukan pendaftaran haji reguler di Indonesia, aku pernah tuliskan prosesnya di  https://blog.aryya.id/2021/03/melaksanakan-rencana-yang-tertunda.html . Sayangnya, waktu tunggu untuk haji reguler kami adalah sekitar 30 tahun. Bagi kami, waktu 30 tahun bukanlah waktu yang singkat. Belum tentu tenaga yang kami punya di usia saat itu akan optimal untuk beribadah di tempat yang nan jauh di sana terlebih dengan cuaca yang sangat panas. Beberapa waktu setelahnya, kami melihat salah satu teman kami dan istrinya berang...

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.