Aryya Dwisatya W

Institut Teknologi Bandung, kampus yang katanya sarang aktivis ini ternyata juga memiliki masa hibernasi . Tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa yang mengisi kampus ini pun manusia yang memiliki perasaan rindu pada orang tua, kawan, dan kampung halaman. Oleh karena itu, wajar saja bila kampus yang diresmikan pada tanggal 2 Maret 1959 nampak sepi dari aktivitas mahasiswanya ketika liburan panjang ketimbang saat hari efektif kuliah. Berikut beberapa potret keadaan kampus yang sata ambil beberapa waktu yang lalu Jalanan dekat Parkir Sipil yang biasanya ramai lalu lalang mahasiswa kini sepi. Hanya saya sendiri yang berjalan dan menikmati hembusan angin pulul 09.30. Lorong di Gedung Sipil tak jauh berbeda dengan jalan di dekat Parkir Sipil. Lalu lalang mahasiswa seakan lenyap. Tak ada mahasiswa sejauh mata memandang. Hanya nampak barisan not lagu Indonesia raya di saluran air terusan dari kolam Indonesia Tenggelam yang mengarah ke Tugu Soekarno. "Sekali tema...

Mengapa Saya Memilih Prabowo Pemilu Presiden 2014 Tahun ini adalah tahun politik di mana berbagai kepentingan saling bergesekan. Tak mengagetkan bila banyak partai berkoalisi untuk mengusung salah satu calon presiden dan wakil presiden agar menjadi partai yang menang dalam agenda lima tahunan bangsa ini, pemilu presiden. Pada tahun ini pula, untuk pertama kalinya saya memiliki kesempatan untuk memilih presiden dan wakil presiden secara langsung, tak seperti tahun-tahun sebelumnya yang mana saya hanya bisa mengamati berita dan berkomentar serta mendengar percakapan kalangan tua mengenai keberjalanan pemilu beberapa tahun silam. Kini saya berkesempatan memilih dan saya telah menentukan pilihan. Urgensi Presiden Indonesia Satu tahun lagi, kita akan menghadapi Asean Economy Community (AEC) yuang memungkinkan pekerja dari negara lain dipandang setara untuk bekerja di negara ini, Indonesia. Akibatnya, kemungkinan meningkatnya pengangguran akibat kalahnya kualitas S...

Penutup Perkuliahan Tingkat II Informatika Tulisan ini dibuat dengan kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Setelah draft tulisan yang sudah saya tulis dengan panjang lebar hilang, saya mencoba menulis ulang tulisan ini dengan perasaan yang sama. Tak terasa, perkuliahan tingkat II sudah sampai di penghujungnya. Tepatnya tadi malam, tepat pulul 23.59 adalah deadline pengumpulan tugas besarsalah satu mata kuliah yang menjadi penanda bahwa tidak ada tugas besar lagi pada semester ini, pada tingkat II ini. Tak terasa, benar-benar tak terasa bahwa perkuliahan tingkat II sudah berakhir dan kami menuju perkuliahan tingkat III informatika. Padahal rasanya baru kemarin saya merasakan semester dengan tugas besar yang jumlahnya hanya satu. Kini saya sudah harus merasakan semester dengan tugas besar yang jumlahnya meningkat tanpa pola yakni dari satu tugas besar di semester III menjadi 11 tugas tugas besar di semester IV, penutup tingkat II saya. Tak terasa, lagi-lagi...