Skip to main content

Posts

Menjadi Sebuah Alasan

Dua minggu terakhir adlaah dua minggu yang penuh dengan lika-liku kehidupan mahasiswa Informatika. Sungguh, ujian yang bertubi-tubi (emang udah jadwalnya) dan tugas besar yang seakan saling kejar adalah santapan kami. Sibuk memang, tapi menyenangkan. :) Ujian dan tugas memang sangat bisa membuat seseorang jenuh. Pun, saya juga merasakan hal yang demikian, saya jenuh. Namun, ternyata di sela kejenuhan saya, saya mendapatkan beberapa kejutan yang justru bisa membuat saya tersenyum sendiri bahkan makin bersemangat dan memudarkan kejenuhan saya. Adik praktikum PTI Semester lalu saya adalah seorang asisten PTI B untuk dua kelas yakni SITH dan FTSL, saya lupa kelas berapa, tapi untuk fakultas tersebut. Tidak ada yang begitu spesial menurut saya ketika menjadi asisten kala itu. Hingga saat membaca testimoni dari praktikan pun tidak ada hal yang saya anggap spesial. Namun ternyata saya salah, kemarin ada anonimus yang mengirimkan kalimat yang bisa membuat saya tersenyu

Sedikit Lagi

Nampaknya kata sedikit lagi lah yang bisa menggambarkan berbagai hal yang sedang maupun akan saya alami. Mau kata apa selain sedikit lagi yang bisa menggambarkan bahwa sedikit lagi deadline tugas besar OOP, sedikit lagi UAS terakhir semester ini, sedikit lagi waktu yang ditunggu tiba, liburan. Sedikit lagi. Memang benar bahwa sedikit lagi hingga kalender akademik semester ini berakhir. Itu tandanya ada banyak hal yang akan tiba untuk waktu yang tidak lama lagi. Liburan, ospek jurusan, OSKM 2014, proyek, dan kamu. Itulah berbagai hal yang sedikit lagi insyaallah datang kepada saya. Mau tak mau, diminta ataupun tidak, walaupun diharapkan. Sedikit lagi sudah satu tahun berlalu sejak OSKM 2013. Rasanya waktu berjalan begitu cepat, ia tak berlalu karena dalam setiap detik yang terpakai ada cerita, tak sekedar berlalu tanpa makna. Ketiak berkumpul dengan kawan-kawan perangkat taplok OSKM 2013 tadi saya makin sadar bahwa satu tahun bukanlah waktu yang lama. Tiba-tiba su

Mentari Hati

Engkau mentari Yang selalu terbit dari timur Dan tenggelam di barat Engkau mentari Yang selalu mengubah malam menjadi pagi Memberikan kehangatan pada jiwa yang menggigil karena dinginnya malam ini Engkau mentari Yang setia datang pertama setiap hari Menjadi hal pertama yang ku temui Engkau mentari Yang selalu bisa memberikan penerangan ketika aku kekurangan cahaya Pun memberikan kehangatan ketika aku diselimuti kabut pagi hari Engkau masih saja mentari Meskipun kini malam tlah datang Meskipun cahayamu tak lagi menyentuhku Engkau mentari Meskipun engkau tak ada dalam pandanganku Pun bisa ku raih dengan tanganku Tapi aku bisa merasakanmu Dengan menutup mataku Seperti saat ini Aku merasakanmu… Engkau mentari Yang bisa tersenyum, tertawa, bahkan menangis Engkau mentari Yang selalu bisa membuat hariku lebih cerah seiring datanya dirimu Engkau yang selalu hadir dengan rasa nyaman Engkau yang selalu hadir membawa kesetiaan

Rahasia di Balik Nama

Rahasia di Balik Nama                           Setiap yang memiliki orang tua pasti memiliki nama, ya umumnya memang demikian. Seumur hidup, saya belum pernah menemui seseorang tanpa nama kecuali pendekar legendaris yang diperankan oleh Jet Li pada film Hero yang kerennya enggak karuan. Selebihnya, pasti setiap orang yang saya kenal memiliki nama. Nama adalah… Nama, ada yang bilang nama adalah doa. Ada yang bilang nama adalah apa yang ingin orang tua kita ingin seperti apa kita jadinya. Nama, sebuah kata yang meresap dalam alam bawah sadar otak kita sehingga setiap kali nama kita disebut, selalu saja kita mencari-cari siapa gerangan yang memanggil kita. Itulah manusia, itulah kita. Sebenarnya, banyak hal yang bisa kita gali dengan mengetahui nama dari seseorang. Tanggal lahir, nama orang tua, idola orang tua, nama tempat, urutan kelahiran, dan berbagai informasi lain yang sebenarnya dapat diraba langsung dari nama yang orang tua berikan. Saya ambil contoh, Aryya