Skip to main content

Rahasia di Balik Nama



Rahasia di Balik Nama
                         
Setiap yang memiliki orang tua pasti memiliki nama, ya umumnya memang demikian. Seumur hidup, saya belum pernah menemui seseorang tanpa nama kecuali pendekar legendaris yang diperankan oleh Jet Li pada film Hero yang kerennya enggak karuan. Selebihnya, pasti setiap orang yang saya kenal memiliki nama.

Nama adalah…

Nama, ada yang bilang nama adalah doa. Ada yang bilang nama adalah apa yang ingin orang tua kita ingin seperti apa kita jadinya. Nama, sebuah kata yang meresap dalam alam bawah sadar otak kita sehingga setiap kali nama kita disebut, selalu saja kita mencari-cari siapa gerangan yang memanggil kita. Itulah manusia, itulah kita.

Sebenarnya, banyak hal yang bisa kita gali dengan mengetahui nama dari seseorang. Tanggal lahir, nama orang tua, idola orang tua, nama tempat, urutan kelahiran, dan berbagai informasi lain yang sebenarnya dapat diraba langsung dari nama yang orang tua berikan. Saya ambil contoh, Aryya Dwisatya Widigdha.  Dulu ketika SD, nama saya termasuk yang terpanjang hingga akhirnya ketika SMP semua berubah dengan datangnya nama-nama lain yang lebih panjang. Nah, dari melihat nama saya, sudah pasti rekan-rekan bisa menebak bahwa saya adalah anak kedua atas dasar ada kata dwi. Memang benar, saya adalah anak kedua dari dua bersaudara. Lantas makna keseluruhan dari nama saya apa? Ksatria kedua yang setia dan bijaksana. Indah bukan? Terima kasih kepada bapak dan ibu yang telah memberikan nama seindah itu kepada saya. Semoga beliau berdua sehat selalu. Amin. Lantas, apa arti nama rekan-rekan? J

Meskipun bukan berdarah ningrat (biru : itu yang saya tahu), tapi orang tua saya menganugerahkan nama yang begitu indah kepada saya. Apa yang mau di kata, sejak pertama kali saya lahir ke dunia pun orang tua saya sudah menunjukkan betapa sayangnya mereka pada saya. Begitu pula orang tua rekan-rekan, akankah kita demikian pada anak-anak kita nanti? Yuk J

Sejarah Dasanama ku

Saya sangat suka ketika ada seseorang bercerita tentang hidupnya karena pasti ada sesuatu yang bisa saya petik dari cerita tersebut. Terlepas buruk atau baiknya cerita yang ada, pasti ada benang merah yang menggiring saya pada suatu nilai yang berharga.
Saya dikenal sebagai seseorang yang memiliki banyak nama Tahukah kalian sejarah mengapa saya memiliki banyak nama? Berikut kisahnya:

Suatu ketika, ada seorang guru sekolah dasar kelas VI yang bercerita mengenai kisah hidupnya pada beberapa puluh siswa. Guru itu bercerita bahwa tokoh wayang memiliki 10 nama yakni yang biasa disebut dasanama. Ada seorang murid yang begitu terinspirasi dengan cerita guru tersebut hingga ia beranjak dewasa, oleh karenanya hingga sekarang ia selalu ingin memiliki banyak nama, sepuluh nama, dasanama. Anak itu adalah saya, Aryya Dwisatya Widigdha.

Itulah kisah singkat mengapa saya begitu suka menambah nama. Pun, hal ini sebenarnya memiliki berbagai keuntungan dan kekurangan. Keuntungan dari memiliki banyak nama adalah bisa membedakan kenalan kita itu berasal dari mana. Begini, saya memiliki banyak nama, sebut saja beberapa nama saya:

Nama
Keterangan
Yayak
Nama kecil saya, dari saya lahir hingga sekarang pasti sahabat-sahabat saja sejak kecil memanggil saya demikian.
Aryya
Ini adalah nama saya ketika saya SMP. Populer di kalangan guru dan kadang dipelesetkan menjadi Aryak karena lebih enak diucapkan.
Aryya & Satya
Sebenarnya nama ini saya populerkan kembali ketika masuk SMA. Walaupun demikian, nama Aryya masih menjadi prioritas. Lagipula, skala SMA masih terlalu kecil untuk memiliki banyak nama.
Satya & Dwi
Inilah nama yang begitu saya populerkan ketika masuk bangku kuliah. Dari kata Satya muncullah panggilan lain BangSatya dari seorang rekan yang katanya adalah panggilan sayang dan saya pakai sampai sekarang. Dwi? Ini nama populer saya ketika OSKM ITB 2013, masuk majalah ganeca pos pun dengan nama samaran Dwi.
Bang Sat
Panggilan sayang dari seorang kawan. Pun, dipakai oleh rekan-rekan di STEI. Walaupun bermata dua, tapi tetap saja bagi saya panggilan ini adalah panggilan sayang. Betapa pun bangsatnya saya.
Adwisatya
Nah, ini adalah nama yang masih setia menemani kehidupan online saya. Nama ini lahir sejak 2006 ketika saya mengenal internet dan berpikir bahwa setiap kali saya mengirim email, saya harus mengeluarkan biaya tambahan. Oh man.
Xyberbreaker
Adik dari adwisatya, lebih sering digunakan untuk hidup di forum-forum underground. Sayang, nama ini sudah Hibernation in Peace
Lumajangcrew
Nama organisasi informal yang saya bangun bersama beberapa rekan sejak tahun 2010 setelah menjadi pemateri dalam salah satu seminar Hacking. Pun, nama ini ikut hibernasi sampai waktu yang belum ditentukan.
Fiu
Nickname IRC yang saya sudah lupa passwordnya apa. Terima kasih untuk rekan-rekan di #Jatimhackerlink #Joembang DALNET yang sudah memberikan tempat yang nyaman tahun 2008 an.

Coba hitung,aada berapa nama yang saya pakai? 10? Ya, 10, tapi baru sembilan nama yang saya sebutkan dan nama terakhir adalah Widi. Tidak ada cerita khusus untuk nama yang ini. Hanya nama panggilan dari pemotongan nama belakang.

Cerita Lucu tentang Nama

Dibalik keuntungan yang saya dapat dengan memiliki banyak nama, ternyata ada kekurangan nya memiliki banyak nama yakni lupa nama.
Pernahkah rekan-rekan lupa nama rekan-rekan sendiri? Pernahkah rekan-rekan nama rekan-rekan? Saya pernah!
Beberapa hari yang lalu ketika saya bertemu dengan seorang klien, saya berkenalan dengan dia. Dengan cepat dia menjulurkan tangannya dan menyebutkan namanya, tapi saya untuk beberapa saat lupa dengan nama saya  sendiri, bingung nama mana yang harus saya pakai.
Setelah itu saya berpikir betapa berbahayanya memiliki nama yang terlalu banyak. Karena lagi-lagi, ternyata ada kepercayaan yang menyebutkan bahwa nama memiliki pengaruh besar dalam kehidupan kita. Karena nama adalah doa yang mana akan bersentuhan langsung dengan hidup kita. Oleh karenanya, sejak menonton video Kick Andy episode Misteri di Balik Nama, saya bertekat untuk menjadikan Aryya Dwisatya Widigdha sebagai primary name saya, sama seperti dulu ketika saya lahir.

Memang, hal seperti ini condong ke ranah kepercayaan, tapi itulah saya yang percaya. Pasti, rekan-rekan penrah mendengar cerita seorang yang sakit-sakitan sejak lahir, tapi sembuh ketika berganti nama? Ya begitulah, itulah nama yang akan selalu memiliki pengaruh pada diri kita.

Latar Belakang Tulisan

Tulisan ini saya baut setelah menonton video Kick Andy yang membahas nama secara mendalam berikut, silahkan menikmati J


Sekian dan terima kasih.

Salam,
Aryya Dwisatya Widigdha
Founder BangSatya.com. Pemuda 19 tahun yang sedang dilandai badai tubes, tapi dengan ganteng bisa mengatasi semuanya dengan sukses. Amin.

Comments

Popular posts from this blog

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.

Maniak-it.com Pindah

Maniak-it.com Pindah   Logo bangsatya.com Sehubungan dengan expired nya domain maniak-it.com maka maniak-it.com dipindah ke main.bangsatya.com . Sebenarnya bukan tanpa alasan memindahkan maniak-it.com ke main.bangsatya.com , banyak hal yang menjadi alasan pemindahan ini yaitu Maniak-it.com tidak terlalu sering diupdate sedangkan bangsatya.com begitu sering diupdate. Distribusi traffic tidak merata dan ingin dimeratakan hanya ke bangsatya.com Pendapatan adsense dari bangsatya.com jauh dari maniak-it.com sehingga diharapkan dengan beralihnya traffic maniak-it.com ke bangsatya.com maka pendapatan adsense makin meningkat. dll Nah, itu dia beberapa alasan dipindahnya maniak-it.com ke main.bangsatya.com. Jangan khawatir, layanan yang ada di maniak-it.com tetap bisa dinikmati di main.bangsatya.com tanpa terkecuali. Pengguna akan tetap bisa menikmati: Backlink generator : http://main.bangsatya.com/backlink-generator.php Proxy Checker : http://main.bangsat...

Setahun Bekerja dan Tinggal di Belanda

Sekarang sudah Desember 2024, artinya, sudah tepat 12 bulan sejak pertama kali aku mulai bekerja di Swisscom DevOps Center Rotterdam. Sebenarnya, sudah ingin menulis sejak enam bulan lalu, tapi kuurungkan sambil menunggu tepat satu tahun, selesai performance review untuk tahun 2024, dan menyelesaikan keseluruhan siklus musim di negara empat musim ini: winter, spring, summer, autumn. Balik lagi ke perihal pekerjaan ini, pekerjaan yang sebenarnya tidak aku bayangkan akan aku jalani jika ada yang bertanya, "Mau kerja di Belanda?", di sekitaran Mei 2023. Sebab, pada saat itu memang tidak ada rencana sama sekali. Aku, dan keluarga, sudah merasa nyaman bisa hidup di Lumajang dengan remote   working perusahaan Singapura. Bisa dekat dengan keluarga, dapat gaji di atas rata-rata, beban kerja tidak gila-gilaan, biaya hidup terjangkau, mau apa lagi? Tapi, toh, nyatanya aku di sini, berarti memang ada hal lain yang aku kejar.  Mendapatkan Pekerjaan di Belanda Sebenarnya, tidak ada alasan...