Skip to main content

Posts

Redefinisi Rumah Setelah Sahur

Dua hari yang lalu, ketika harus terbangun pukul tiga pagi bukanlah menjadi sebuah masalah. Meskipun bulan Ramadhan, toh dua hari yang lalu sahur saya lancar ketika berada di Jakarta. Ketika sudah di Bandung, malahan mencari makan untuk sahur jauh lebih sulit. Paling tidak itulah yang baru saja saya rasakan sebagai pengalaman mencari makan sahur pertama di daerah Terminal Sadang Serang. Redefinisi Rumah Baru saja saya mencoba mencari definisi rumah menurut KBBI, maklum, biasanya di forum-forum kampus selalu diminta demikian padahal yang paling penting itu adalah maksudnya tersampaikan, bukan diksi yang sempurna, imho. Kalau kata KBBI, rumah didefinisikan sebagai gedung atau tempat untuk kembali. Nah, apa iya sesederhana itu? Ada ungkapan yang menyatakan bahwa “Rumahku adalah surgaku” tapi nyatnya baru saja saya merasa tidak lebih nyaman ketika di Jakarta karena tidak ada makan sahur di rumah. Mungkin, definisi rumah dalam ungkapan “Rumahku adalah surgaku” lebih ke arah seb

Melarung Rasa

Mereka berteriak ke arahku Namun terdengar tak begitu jelas Mereka berteriak ke arahku Aku hanya menebak Sebenarnya aku tak begitu bisa mendengar dengan jelas Hingga ada tangan yang menarikku Aku tersadar Kini ku berada tak lagi dalam air Kini ku bisa mendengar teriakan mereka dengan jelas “Wahai anak muda, mengapa engkau menenggelamkan dirimu?” Mereka bertanya Aku pun kebingungan Bagaimana bisa aku menenggelamkan diriku? Padahal melarung adalah tujuanku “Apa yang kau larung wahai anak muda?” Mereka kembali bertanya Tak kudapati benda yang hendak ku larung Bukan batu bertuah, keris keramat, atau jimat sakti Lantas aku berpikir Mengapa aku tenggelam? Hingga aku sadar Bahwa tak cukup hanya berada di tepian Aku harus membasahi seluruh tubuhku Untuk melarung ia yang mendarah daging Rasa cintaku padamu

Memaknai Alam

Cobalah, sesekali, engkau berlari ke ujung dunia. Atau bersembunyi di lebatnya hutan. Lantas coba engkau temukan tempat di mana tak ada langit malam yang menaungimu. Sesungguhnya Tuhan ku memerintahkan ku untuk membaca bukan hanya apa yang ada dalam kitab nya melainkan apa yang tersebar dalam semesta raya. Dengan demikian, maka izinkanlah serang aku dengan kerendahan hatiku untuk mencoba menafsirkan apa yang sebenarnya Tuhan ingin sampaikan melalui perbendaharaan-Nya yang begitu banyak di alam ini. Yang aku tau maupun tak aku tau. Langit Malam Seringkali ku melihat ke atas kepalaku, apa yang ada di sana? Apakah ada yang berubah? Nyatanya tidak. Di sana selalu ada langit malam yang ketika matahari bersembunyi ia menampakkan diri. Ketika matahari meraja maka ia merindu dalam ketidak tahuanku. Ya, langit malam, ia seperti diciptakan untuk menyampaikan pesan bahwa akan selalu ada orang yang setia terhadapmu. Bisa jadi ia setia menyayangimu, setia merindumu, atau kesetiaan lain yan