Skip to main content

Posts

Matanya Sipit Kulitnya Putih

Kulitnya Putih Matanya Sipit Mungkin akan ada kawan-kawan yang bertanya, mengapa judul tersebut yang menjadi pemula dari tulisan saya kali ini. Namun sebelumnya timbul pertanyaan yang harus dijawab dahulu oleh rekan rekan, apakah muncul sebuah gambaran konkret benda atau makhluk ketika kalimat tersebut rekan-rekan baca? Subjudul Matanya Sipit Kulitnya Putih Sesungguhnya judul itu bukanlah milik saya, sama sekali bukan melainkan milik sebuah acara yang diberi nama Kenduri Cinta yang ternyata tadi malam sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-15. Tadi malam pun sama, kam ditanya oleh rekan-rekan yang berada di depan, apa yang terpikirkan oleh kami semua ketika membaca kalimat tersebut? Macam-macam! Ada yang menjawab terpikir tentang rencana kedatangan 10 Juta turis ke Indonesia, ada yang terpikir neneknya, ada yang terpikir kawan-kawannya, ada yang terpikir tentang sifat dari manusia masa kini yakni tentang merasa paling benar dengan pengetahuan yang sempit atau berpenget

IPK Bukan Segalanya, Tapi….

Sebelumnya perkenankan saya untuk bercerita sedikit. Tulisan ini saya buat sebagai pelengkap tulisan saya pada Mei 2013 yang berjudul “ IPK Bukan Segalanya ”. Saya yakin, dalam setiap perjalanan akan ada hal baru yang kita temui, akan ada pemahaman baru yang kita dapatkan, dan akan muncul kesadaran baru yang mungkin dulu tak pernah terbayangkan. Sudah lewat dua tahun sejak tulisan tersebut saya buat, dan inilah cerita saya. Sebelumnya IPK bukan segalanya, paling tidak itu yang saya yakini dua tahun lalu ketika membuat tulisan terdahulu. Adalah hasil dari sharing sana sini dan hasil pembenaran terhadap apa yang saya dapatkan lah sehingga lahir tulisan dan pemahaman IPK bukan segalanya. Coba cari, pasti akan banyak tulisan yang menyebutkan bahwa memang IPK bukan segalanya. Saya setuju, tapi tak sepenuhnya setuju. Kenyataannya IPK bukan segalanya, tapi…kenyataannya adalah banyak hal yang bisa dilakukan dengan IPK yang ‘bagus’. Saya berikan beberapa fakta, dengan IPK bagus s

Mendaki Everest Informatika ITB

Sejujurnya, tiga tahun berkuliah di ITB bukan waktu yang sebentar, tapi tak juga terasa sangat lama ketika memang kita menjalaninya dengan berbagai hal. Ternyata, saya sudah sampai di penghujung tingkat III yakni di semester VI. Hanya butuh beberapa waktu lagi hingga akhirnya saya harus menempuh perjalanan baru yakni tingkat akhir atau semester VII dan VIII. Katanya sih Katanya sih kuliah di Informatika ITB itu berat. Apakah benar demikian? Benar! Hahaha. Anehnya, hari-hari biasa adalah hari-hari sibuk sedangkan minggu ujian adalah hari yang menyenangkan terlebih ketika semester VI ini. Ketika ujian justru makin gencar main volly bersama dan lain sebagainya. Jujur saja, di hari biasa, tugas kecil, tugas besar, dan sebangsanya sangat banyak. Bukan lagi satu mata kuliah satu tugas besar tapi bisa jadi satu mata kuliah beberapa tugas besar dan hampir semua mata kuliah memiliki tugas besar ataupun milestone tugas besar dalam waktu yang cukup berdekatan Alhasil, begadang! Hahaha.