Barusan aku bermimpi dalam tidur singkatku selama tiga puluh menit. Aku bermimpi pulang ke rumah. Ya, pulang ke rumah. Ntah bagaimana caranya, tapi tiba-tiba saja aku ada di rumah tempatku merasakan rasa nyaman yang begitu tinggi. Rumah tempatku mengistirahatkan diri selama belasan tahun sebelum menjadi perantauan. Aku tak tau bagaimana awalnya, tapi dalam mimpiku tadi tak ada laki-laki selain aku. Hanya aku lelaki di mimpiku dengan beberapa wanita yang tak lain dan tak bukan adalah ibuku, saudaraku, dan temanku. Aku masih begitu biru untuk menjelaskan bagaimana bisa aku berada di sana dengan keadaan yang tak sehat. Yang jelas, aku datang, aku ada di sana, dan aku bertemu dengan salah seorang temanku. Bukan pelukan mesra atau ciuman singkat, tapi muntahan makanan yang aku berikan, aku sakit. Dia membawaku, merawatku, tanpa merasa risih dengan muntahan yang aku keluarkan. Terima kasih kawan. Namun kawan, itu bukanlah bagian terpenting mimpiku barusan, tapi lebih dari itu, a
Walaupun tak semua hal, tapi ada yang perlu dituliskan