Skip to main content

Posts

Kesempatan Itu Bernama OSKM ITB

Kesempatan itu bernama OSKM ITB 2013 Tingkat I Setiap mahasiswa baru angkatan 2012 dan 2013 pasti tahu apa itu OSKM . OSKM adalah singkatan dari Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa. Suatu acara pengenalan kemahasiswaan, lingkungan, karakter, dan budaya yang ada di kampus ITB, kampus Ganesha Sang Dewa Pengetahuan. Sebelumnya biarkan aku bercerita tentang OSKM tahun lalu, OSKM yang aku ikuti sebagai peserta. Tahun lalu adalah kesempatan pertamaku menjalani kaderisasi di kampus ini, membentuk profil mahasiswa sesuai dengan RUK yang ada. Tahun lalu, aku berada di kelompok 105 bersama Wira dan hilmi yang satu fakultas/sekolah denganku. Kak Isqim, Kak Ario, dan Kak RIzky sebagai Taploknya, Tata Tertib Kelompok-nya. Jujur, berkumpul mereka dan kawan-kawan kelompok 105 adalah sebuah kesenangan tersendiri sebagai pelebur rasa bosan. Entah itu bosan karena tidak ada kerjaan di kosan atau bahkan karena terlalu banyak kegiatan, hehe. Mulai dari dapet temen baru, bercanda bersama,

....

Kini ku terseok dalam ketidak mampuanku Kaki yang dulunya kuat kini perlahan seakan berkarat Mata yang dulunya mampu menerawang kini tak lebih hanya melihat bayang Waktu berlalu bagai banyu biru yang melewati parit -parit hatimu Tak ada rasa yang tertinggal kecuali setiap sesal yang tertumpuk Angin bagai kawan api yang kian membesarkan cemburu Mengutuki keadaan karena termakan perasaan yang tak menentu ....

Hujan Malam Ini

Ku menerjang derasnya hujan Kita menerjang derasnya hujan Mereka membasahi tubuh kita Raga kita, dingin Apakah hati ini pun menjadi dingin? Apakah hati ini terbanjiri air yang mengalir? Entahlah Aku menerjang derasnya hujan Di malam yang dingin dengan selimut langit yang gelap Aku menerjang hujan berselimutkan hawa dingin Bersyal kan rasa takut akan gelap Hujan ini, hujan di malam ini Mengaburkan pandangan ku Mereka berjatuhan tepat di wajahku, di mataku Membuatku sulit tuk melihat Membuatku sulit untuk tetap memandangmu Hujan ini berjatuhan, di kepalaku Meresapkan hawa dinginnya sampai ke otakku Menyadarkanku Membuat otakku bertanya-tanya Seberapa berharga engkau untuk kuperjuangkan Seberapa jauh aku harus berjalan Seberapa banyak jejak yang harus kubuat Seberapa dalam aku harus menyelam Seberapa tinggi aku harus terbang Otakku masih bertanya-tanya Semoga lekas ada jawabnya.

Gue Iri Banget

Jadi sekarang, gue sedang dilanda keirian yang bisa dibilang cukup besar. Gimana enggak iri, salah satu tamu di SPARTA HMIF 2012 kemarin sekarang udah nikah dan di blognya diupload video yang isinya dokumentasi dia dan mantan pacarnya dari awal pacaran. Buh, bikin iri, banget, haha. Sebenarnya ada hal bukan sekedar dia nikah yang bikin gue iri. Ada yang lain euy, ada. Dia nikah udah bikin gue iri, sangat iri, tapi yang bikin gue lebih iri adalah dia merekam hampir setiap jejak perjalanan dia dengan mantan pacarnya. Yaelah, enak banget bisa ngedokum kenangan. Bukan maksud membandingkan, tapi kalau mau jujur, asik banget kalau di tiap kegiatan ada foto yang nantinya bisa diliat lagi, dipandang lagi, dan memanggil kenangan-kenangan yang sebenarnya udah jauh berlalu tapi masih bisa terasa sensasinya.. Asli iri banget. Jujur, gue sepikiran banget sama kak Adam Ardisasmita bahwa dokumentasi itu perlu. Perlu banget malah, tapi sayang kenyataannya enggak semua orang mau ada doku

Yuk Berbagi

Minggu lalu, tepatnya hari Kamis, 12 September 2013 seorang adik kelas datang ke kosan dari kampung halaman untuk mengikuti tes Metrologi di ITB pada tanggal 15 September 2013 (semoga ia lolos seleksi. Amin). Sebenarnya, ia sudah memberi tahu saya tentang kedatangannya beberapa waktu sebelumnya, tapi ternyata saya, hehe (maaf). Beruntung, ketika ia datang, saya berada di kos dan belum ke kampus, alhasil dia bisa masuk ke tempat yang menjadi penginapannya selama beberapa hari selanjutnya. Mungkin fenomena adik kelas menginap ini sudah biasa di kalangan mahasiswa atau perantau, tapi jujur ini adalah kali pertama seorang adik kelas menginap di tempat saya. Sebuah kesenangan dan kehormatan tersendiri bagi saya. Walaupun kosan saya tidak terlampau luas, tapi nyatanya kami berdua dapat tidur dengan nyenyak tiap malam, paling tidak itu yang saya rasakan. Berbagi ruang yang biasanya dirajai sendiri, tapi kini harus mengikhlaskan setengahnya untuk orang lain yang sejujurnya ti

Kisah Dua Orang Sahabat

Cerita ini dimulai dengan dua orang sahabat yang begitu dekat sejak mereka pertama kali mengenal arti pertemanan. Mereka yang selalu saling membantu di kala suka dan duka serta terikat kenangan masa kecil bersama. Dua orang sahabat dengan watak dan cita-cita yang berbeda, tapi tetap saling bisa menerima. Sebutlah Ihsan, seorang pemuda dari keluarga sederhana yang sangat suka menulis. Banyak hal yang ia tulis sejak ia berkawan dengan Randi. Ia percaya bahwa takkan pernah ada masa lalu yang dapat terulang kembali dan salah satu cara untuk mengabadikannya ialah dengan menulis. Randi tak banyak membuat karya berupa tulisan, tapi ia adalah seorang pembaca dan pembicara ulung. Merekalah dua orang sahabat yang saling melengkapi dengan cara dan keahlian masing-masing. Pernah suatu ketika ada lomba baca puisi. Mereka sadar akan kelebihan dan kekurangan mereka. Mereka tak berjalan sendiri di jalan yang mereka yakini unggul daripada yang lain, tapi mereka berjalan beriringan menggabungka

Aku Takut Menikah

Pernikahan, ya pernikahan. Dalam tulisan ini saya tidak akan menjelaskan panjang lebar apa itu pernikahan, hadis apa saja yang menganjurkan untuk menikah, apa saya keutamaan ibadah orang-orang yang telah menikah, ataupun cara meminta restu untuk menikah. Tidak. Bukan itu yang akan saya bagikan melalui tulisan ini. Melalui tulisan ini, saya ingin menjawab suatu ketakutan yang mungkin di rasakan oleh banyak orang di luar sana. Kekhawatiran yang mungkin melanda hati-hati insan yang masih sendirian. Pertama-tama, perkenankan saya untuk berasumsi bahwa kita semua di sini sama-sama setuju untuk menyegerakan nikah. Orang yang sudah membuat rencana jangka panjang dengan tetap mencantumkan nikah sebagai salah satu pencapaian pun boleh masuk dalam kategori ini. Pertanyaan sederhana, kapan saya harus menikah? Jujur, saya tak mampu menjawab pertanyaan tersebut spesifik tiap orang. Mungkin kita ahrus menikah umur 22 tahun, mungkin 21 tahun, atau mungkin di waktu yang tidak kita d