Skip to main content

Posts

Maniak-it.com Pindah

Maniak-it.com Pindah   Logo bangsatya.com Sehubungan dengan expired nya domain maniak-it.com maka maniak-it.com dipindah ke main.bangsatya.com . Sebenarnya bukan tanpa alasan memindahkan maniak-it.com ke main.bangsatya.com , banyak hal yang menjadi alasan pemindahan ini yaitu Maniak-it.com tidak terlalu sering diupdate sedangkan bangsatya.com begitu sering diupdate. Distribusi traffic tidak merata dan ingin dimeratakan hanya ke bangsatya.com Pendapatan adsense dari bangsatya.com jauh dari maniak-it.com sehingga diharapkan dengan beralihnya traffic maniak-it.com ke bangsatya.com maka pendapatan adsense makin meningkat. dll Nah, itu dia beberapa alasan dipindahnya maniak-it.com ke main.bangsatya.com. Jangan khawatir, layanan yang ada di maniak-it.com tetap bisa dinikmati di main.bangsatya.com tanpa terkecuali. Pengguna akan tetap bisa menikmati: Backlink generator : http://main.bangsatya.com/backlink-generator.php Proxy Checker : http://main.bangsatya.c

Tidak Ada Hukuman bagi Pelaku Pembunuhan di...

Kisah ini bermulai di suatu siang ketika saya masuk ke sebuah gedung besar yang tak begitu ramai. Lebih tepatnya gedung tempat preman berkumpul. Ada alasan saya datang ke sana, tapi tak bisa saya sebutkan secara terperinci apa alasan saya tersebut. Gedung besar dengan tembok yang sudah tak mengkilat, coretan di mana-mana sebagai tanda penguasaan atas suatu wilayah oleh suatu geng, menjadi saksi bisu kejadian itu.  Kejadian itu bermula dari pertemuan saya dengan salah seorang preman yang menguasai gedung tersebut. Kami beradu cakap, amarah kami terselut, mulailah perkelahian tersebut. Kami sama-sama membawa kapak, ya, saya membawanya dan dia mengetahui kapak yang saya bawa begitu pula dengan saya. Langsung saja saya membacok kepalanya, sayang sekali bagian tumpul yang mengenai kepalanya. Dia kesakitan, berniat menebas balik saya. Saya cekik dia, dia susah bergerak. Belum sampai tebasan saya di kepalanya, tebasannya sudah sampai di tangan kiri saya yang mencekik leher kerasnya

Malam Minggu (Lagi)

Malam Minggu (Lagi) Malam ini adalah malam minggu, malam sebelum minggu. Lagi-lagi malam ini terulang, ya, ya, ya, saya di kosan sendiri bersama laptop yang begitu setia dan tak berontak walau saya pencet terus menerus dari beberapa jam yang lalu.  Bukan asal pencet, tapi ada alasan logis saya memencet keyboard laptop yang mulai terlihat bekas pencetan rutin tiap hari itu. Saya melihat foto-foto yang ada di galeri foto saya bersama kawan-kawan. Foto demi foto saya nikmati, lagu demi lagu berganti menemani saya dan suasana berubah ketika tiba-tiba terdengar lagu berjudul Kau Masih Kekasihku   dari Naff . Jauh di lubuk hatiku Masih terukir namamu Jauh di dasar jiwaku Engkau masih kekasihku ….. Fix, untuk beberapa saat malam minggu ini jadi malam minggu galau terlebih ketika saya tak kuasa mengklik tombol stop Winamp untuk menghentikan lagu ini. Fail. Saya terhanyut dalam alunan lagu tersebut sambil agak mengadahkan kepala sedikit seakan ada layar tancap yang m

Aku Malu Mengakuinya

Belum genap tiga jam sejak pertanyaan dokter yang membuatku malu terucap dari bibirnya. Ya, aku baru saja pulang dari poliklinik milik kampusku, Bumi Media Ganesha. Karena kondisi yang kurang fit sejak beberapa hari yang lalu aku memutuskan untuk pergi ke BMG supaya bisa mendapatkan obat dengan harga mudah dengan harapan sembuh lebih cepat dibandingkan ketika aku tak minum obat. Memang benar, dokter yang memeriksa ku kali ini berbeda dari biasanya, tapi masih seumuran. Memang benar asisten dokter yang memeriksa   ku kali ini bukan mas-mas melainkan mbak-mbak. Tak ada yang spesial memang dari keduanya. Dokter dengan pertanyaan klise sebagai pembuka percakapan sebagai bumbu agar proses diagnosa penyakit tidak terlalu kaku atau bahkan mbak-mbak asisten yang tak terlalu banyak bicara selain untuk mengukur tekanan darahku. Rasa Maluku belum muncul, paling tidak sampai dokter yang tidak ku tahu namanya itu bertanya padaku, “Merokok mas?” Sesaat aku terdiam lalu menjawab ,”Saya b