Skip to main content

Restoration Ride #4: Gagal ke Gunung Sawur & HR Sensor Baru

Sabtu kemaren adalah sabtu keempat bersepeda dalam rangkaian restoration ride selepas berpuasa satu bulan. Rencana awalnya, restoration ride ini jadi ajang untuk bisa sampai ke Gunung Sawur, tapi ternyata gagal, capek bos.

Nah, untuk minggu depan, sepertinya bakal dicoba rute baru, bukan mengejar EG, tapi mengejar jarak dan kecepatan. Maklum, 4 minggu selalu mengejar EG kan bosen juga. Jadi paling tidak, minggu depan harusnya bisa untuk dapat 40KM. toh, sekarang ada bantuan sensor untuk mengetahui kondisi jantung, jadi bisa lebih waspada.

Magene Heart Rate Sensor

Ceritanya minggu lalu beli HR sensor merk Magene seharga 260rb, cocok dengan XOSS dan sudah dicoba di sepedahan kemaren. So far produknya ok, walaupun masih agak terdistrak saat hasil pembacaan tidak sesuai karena ada kemungkinan sensor tidak nempel ke dada karena pemasangan yang kurang pas. Namun, dengan harga segitu, menurut saya worth it untuk bisa memantau kondisi diri. 


Di kesempatan kemaren, avg HR saya di 144 bpm, artinya masih di zona aman. Maksimum HR pun masih di 184 padahal batas maksimal sebenarnya di 190, jadi memang berusaha cari aman. Namanya juga bersepeda supaya sehat dan fun, tidak perlu memaksakan diri kan?


Kira-kira ini rute minggu depan, ke pantai, enak kan?


Comments

Popular posts from this blog

Setahun Bekerja dan Tinggal di Belanda

Sekarang sudah Desember 2024, artinya, sudah tepat 12 bulan sejak pertama kali aku mulai bekerja di Swisscom DevOps Center Rotterdam. Sebenarnya, sudah ingin menulis sejak enam bulan lalu, tapi kuurungkan sambil menunggu tepat satu tahun, selesai performance review untuk tahun 2024, dan menyelesaikan keseluruhan siklus musim di negara empat musim ini: winter, spring, summer, autumn. Balik lagi ke perihal pekerjaan ini, pekerjaan yang sebenarnya tidak aku bayangkan akan aku jalani jika ada yang bertanya, "Mau kerja di Belanda?", di sekitaran Mei 2023. Sebab, pada saat itu memang tidak ada rencana sama sekali. Aku, dan keluarga, sudah merasa nyaman bisa hidup di Lumajang dengan remote   working perusahaan Singapura. Bisa dekat dengan keluarga, dapat gaji di atas rata-rata, beban kerja tidak gila-gilaan, biaya hidup terjangkau, mau apa lagi? Tapi, toh, nyatanya aku di sini, berarti memang ada hal lain yang aku kejar.  Mendapatkan Pekerjaan di Belanda Sebenarnya, tidak ada alasan...

Pengalaman Berangkat Haji Tanpa Antri dari Belanda (2025)

Alhamdulillah.Pertama-tama, aku ingin mengucapkan syukur pada Allah yang sudah memberikan izin dan kuasa sehingga aku dan Nova untuk berhaji pada tahun 2025 ini dengan proses yang baik, lancar, dan nyaman. Di tulisan ini, aku coba untuk berbagi detil bagaimana kami bisa berangkat haji dari Belanda dengan periode waktu yang singkat, kurang dari 2 tahun sejak tinggal di Belanda. Suasana setelah Tawaf Ifadah dan Sholat Sunnah Keinginan Berhaji Pada tahun 2021 lalu, kami sudah melakukan pendaftaran haji reguler di Indonesia, aku pernah tuliskan prosesnya di  https://blog.aryya.id/2021/03/melaksanakan-rencana-yang-tertunda.html . Sayangnya, waktu tunggu untuk haji reguler kami adalah sekitar 30 tahun. Bagi kami, waktu 30 tahun bukanlah waktu yang singkat. Belum tentu tenaga yang kami punya di usia saat itu akan optimal untuk beribadah di tempat yang nan jauh di sana terlebih dengan cuaca yang sangat panas. Beberapa waktu setelahnya, kami melihat salah satu teman kami dan istrinya berang...

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.