Skip to main content

Seminggu Menggunakan HP Elitebook 2570p

Tepat tujuh hari yang lalu laptop HP Elitebok 2570p saya datang diantar oleh kurir perusahaan pengiriman yang cukup terkenal di Indonesia. Pada hari itu juga, saya langsung melakukan migrasi dari laptop Asus N43SM karena memang akhir tahun adalah salah satu saat pekerjaan mengejar untuk diselesaikan. Alhasil, dalam 24 jam, migrasi sukses dilakukan.

Secara umum, saya bersyukur memutuskan untuk membeli HP Elitebook 2570p ini, walaupun bekas. Sebenarnya harap-harap cemas untuk membeli barang elektronik bekas, terlebih laptop. Namun, toh ternyata hasilnya memuaskan dan untuk harga 4 juta rupiah dengan spek yang seperti ini sudah sangat patut disyukuri. Selama satu minggu ini pun, performa laptop ini patut diacungi jempol. Dibandingkan dengan Asus N43S yang lalu, base frequency laptop ini cukup jauh lebih tinggi sehingga sangat terasa,terlebih dibantu adanya Turbo Boost yang sampai 3.6 Ghz, ya walaupun hanya dua core dan aktif saat terhubung dengan arus listrik saja. Namun, tentu, makin tinggi kemampuan komputasi, ada masalah yang harus dihadapi yakni temperatur yang tinggi.

Menjaga Temperatur HP Elitebook 2570p
Beberapa waktu belakangan saya juga sempat berpikir-pikir, untuk apa sih thermal pasta, toh sebenarnya logam dengan logam tanpa perantara akan lebih cepat dalam menghantarkan panas hehe. Sekaligus penasaran dengan efek penggantian thermal pasta alhasil, saya coba untuk mengganti thermal pasta bawaan laptop yang saya yakin tidak diganti dulu oleh penjual. Berikut adalah foto thermal pasta di processor yang sudah cukup kering.