Skip to main content

Masih Harus di Bandung

Seringkali, ada hal-hal yang berubah justru di menit-menit terakhir sesuatu itu akan ditetapkan, seperti apa yang saya alami beberapa waktu lalu.

Tawaran Masuk
Semua ini dimulai saat ada email dari CTO salah satu startup di Jakarta yang mengajak saya untuk berdiskusi terkait sistem. Ah, dari situ saya sudah Ge-Er akan ditawari posisi di sana. Namun sejujurnya, saat itu pula untuk pertama kalinya saya mendengar nama perusahaan tersebut. Penasaran dong? Saya akhirnya bertanya ke kawan-kawan saya tentang tempat ini. Ternyata, cukup banyak yang tau. Ah, saya kurang update nih.
Saat itu, saya menjawab ajakan bertemu itu dengan ketidaksanggupan, paling tidak untuk November ini karena toh sekarang masih sibuk ngurus proyek di salah satu instansi pemerintahan. Alhasil, saya mengajukan waktu untuk bertemu pada bulan Desember mendatang.

Tawaran Masuk (Lagi)
Berbeda dengan sebelumnya , kali ini bagian recruiternya yang menghubungi saya dan menanyakan beberapa hal seperti sudah pernah interview atau belum, sudah tes atau belum, dan sebagainya. Makin penasaran lah diri ini dibuatnya. Pikir-pikir lagi, sepertinya tak ada salahnya kan ikut test nya, toh online. Selang beberapa hari sejak soal diberikan, submit soal, dan langsung dikabari untuk datang ke kantor walaupun hasil tes nya tidak sempurna. Makin tertarik dan makin deg-degan juga karena sejujurnya saya belum pernah interview kerja atau bahkan di tes lagi di sana? siapa tau.

Datang
Sampailah pada hari yang saya janjikan untuk datang, berangkat jam setengah enam, sampai jam setengah 10 pagi, ngopi dulu baru lanjut ke kantornya dan sampai di sana pukul sepuluh pagi. Tunggu sebentar, dan bertemulah saya dengan orang tim recruiter yang biasanya saya chat serta CTO perusahaan ini yang ternyata masih muda. Tapi eh tapi, ngobrol nya enggak sama dia, tapi sama temennya, bisa dibilang tangan kanannya lah. Dan, dari sanalah semua itu bermula. Saya makin tertarik lebih dalam ke perusahaan ini.
Jujur, agak kaget juga karena saya kira akan ada tes lagi, tapi ternyata interview aja. Bagi saya pribadi sih, sebih seperti diskusi pengalaman dan pengetahuan selama ini sih terkait apa yang pernah dikerjain, dihandle, dieksplor dan lain-lain. Makin ngobrol makin bahaya karena makin suka, diceritain lah teknologi yang dipakai apa yang mana emang ada beberapa yang belum saya coba dan sepatutnya saya coba. Bla bla bla bla, akirnya CTO nya datang lagi dan negosiasi untuk gaji. Well, sampai sini, sayang banget untuk melepas perusahaan ini.

Bukan Rejeki
Setelah offering itu, saya pulang dengan perasaan berbunga-bunga. Bisa punya kantor, saya jadi tahu seberapa saya dihargai, sekantor dengan orang yang pengalamannya oke punya, dan dengan teman sealmamater pula. Pada waktu itu, saya cenderung mengiyakan karena kemungkinan untuk saya bekerja di Jakarta sudah saya komunikasikan dengan istri dan orang tua. Semuanya oke. Namun, saat kontrak datang, NDA terbaca, dan sebelum tanda tangan dibubuhkan, mulailah semua yang sudah direncanakan goyang. Entah kenapa jadi kurang sreg walaupun keluarga sudah oke hingga pada akhirnya, saya tidak mengambil kesempatan tersebut. Sedih, iya. Kecewa, iya. Namun rasanya, ada yang mengganjal kalau harus meninggalkan istri sendiri di Bandung walaupun sejak diskusi kemaren-kemaren, istri selalu oke, orang tua juga selalu oke. Ternyata benar saja, istri mengabarkan bahwa saya tidak jadi ambil kesempatan tersebut, orang tua saya lebih senang, mulailah terungkap keberatan yang tersembunyi di balik kata oke ini. Mungkin ini lah salah satu hal yang membuat saya tidak sreg di waktu-waktu terakhir. 

Masih di Bandung
Ada satu alasan mengapa istri saya tidak bisa ikut ke Jakarta. Dia mau S2 di ITB. Insyaallah masuk, walaupun pengumuman masih tanggal 9 Desember 2016. Syarat Bahasa Inggris terpenuhi, TPA juga terpenuhi, tinggal lihat nanti bagaimana. Dengan tidak jadinya saya hijrah ke Jakarta, otomatis ada perubahan rencana. "Jakarta-Bandung saja tidak mau, apalagi Italy-Bandung" pikir saya, alhasil, rencana saya S2 di Italy sepertinya diundur dulu, mungkin bukan untuk S2, tapi S3. Lalu, S2 di mana? Insyaallah di Informatika ITB. Jadi, paling tidak sampai dua tahun ke depan, masih di Bandung, sih. 

Comments

Popular posts from this blog

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.

Maniak-it.com Pindah

Maniak-it.com Pindah   Logo bangsatya.com Sehubungan dengan expired nya domain maniak-it.com maka maniak-it.com dipindah ke main.bangsatya.com . Sebenarnya bukan tanpa alasan memindahkan maniak-it.com ke main.bangsatya.com , banyak hal yang menjadi alasan pemindahan ini yaitu Maniak-it.com tidak terlalu sering diupdate sedangkan bangsatya.com begitu sering diupdate. Distribusi traffic tidak merata dan ingin dimeratakan hanya ke bangsatya.com Pendapatan adsense dari bangsatya.com jauh dari maniak-it.com sehingga diharapkan dengan beralihnya traffic maniak-it.com ke bangsatya.com maka pendapatan adsense makin meningkat. dll Nah, itu dia beberapa alasan dipindahnya maniak-it.com ke main.bangsatya.com. Jangan khawatir, layanan yang ada di maniak-it.com tetap bisa dinikmati di main.bangsatya.com tanpa terkecuali. Pengguna akan tetap bisa menikmati: Backlink generator : http://main.bangsatya.com/backlink-generator.php Proxy Checker : http://main.bangsat...

Hari pertama : Salam kenal dari BangSat

Salam kenal, Ca-Kawan :D Setelah sekian lama nge-blog karena keinginan sendiri tanpa keterikatan dan tuntutan maka sekarang saya sedang mencoba menaklukkan tantangan Bang Claude yakni “ Tantangan Ngeblog 30 Hari ”. Maklum, orang bergolongan darah B kan suka tantangan :p. Kalau biasanya saya bisa ngeblog sesuka hati, maka sekarang saya harus ngeblog dengan beberapa kriteria yang mungkin tidak asing, tapi tak begitu mudah dilakukan. Konsisten dan On Demand . Inilah poin penting yang menurut saya menjadi dasar diadakannya chalange ini. Oke, nama saya Aryya Dwisatya Widigdha. Saya biasa dipanggil Yayak, Aryya, Dwi, Satya, Widi, atau bahkan BangSat. Tiap nama panggilan punya sejarah masing semisal Yayak adalah nama panggilan dari orang-orang yang paling pertama mengenal saya seperti orang tua, saudara, teman sejak TK/SD. Aryya, panggilan dari rekan-rekan SMP dan SMA. Dwi, Satya, dan Widi merupakan panggilan yang kerap kali dilayangkan oleh kawan-kawan blogger, pecinta IT, dan ...