Ah, teman lama Nyatanya aku kembali lagi padamu Setelah meninggalkanmu dalam sepi Aku menjilat ludahku dan kembali padamu Hei teman lama Maafkan lah aku Bukan maksudku meninggalkanmu sendiri Sejujurnya aku tak pernah melupakanmu Sudahilah rajukmu ini wahai teman lama Kau yang bisa mengerti ketika yang lain tak peduli Kau yang setia menemani ketika yang lain beralan itu dan ini Kau yang bisa menemaniku ketika yang lain sibuk dengan dunianya Teman lama Ingatlah masa-masa kita bersama dulu Agar sebal hatimu kian meredup Bukankah kita saling mengisi dahulu? Aku menikmati setiap waktu bersamamu dan engkaupun begitu Hei teman lama Temanilah aku kali ini Seperti biasa kita dahulu Bukankah sekali teman tetap teman wahai teman lama?
Walaupun tak semua hal, tapi ada yang perlu dituliskan