“…semoga Tuhan pun mengapresiasi usaha keras kita selama ini”
Itulah potongan orasi singkatku
di depan keluarga CAPTCHA 2012 ketika kami bersama-sama menyambut kakak-kakak
wisudawan yang baru keluar dari SABUGA menuju SARAGA. Ya, itulah kali pertamaku
mengikuti prosesi arak-arakan secara langsung.
Siang itu terik matahari tak
terlalu melukai kulit. Hujan yang telah mengguyur bumi Ganesha beberapa waktu
sebelumnya menyejukkan suasana. Tanah becek SARAGA menjadi penghalang kecil
kami dalam berjalan. Kami, CAPTCHA 2012 yang akan menyambut kakak-kakak
wisudawan HMIF yang berjumlah 51 orang.
Tak begitu lama setelah menunggu
di depan pintu keluar, kakak-kakak wisudawan pun mulai terlihat keluar. Mereka
mendekat. Hentakan kibaran bendera HMIF berhenti. Kami memberikan kado spesial
untuk kakak-kakak wisudawan. Di saat itulah pikiranku mulai melayang. Ya
melayang. Mengingat kakak kandungku yang sekarang sedang menjalani ujian akhir.
Pikiranku melayang tentang senyum kakakku nanti ketika dinyatakan lulus dan
wisuda. Aku membayangkan dirinya ada di antara kerumunan wisudawan yang aku
arak tadi siang. Aku membayangkan ia tersenyum mendapatkan sambutan, nyanyian,
dan senyuman dari adik-adik tingkatnya. Aku kembali membayangkan berbagai hal
yang membuatku tersenyum sendiri ketika itu. Ragam senyum aku temui.
Macam-macam ekspresi aku jumpai. Merekalah keindahan yang jarang-jarang dapat
aku nikmati. Doaku untuk kakaku semoga secepatnya ia diwisuda.
Kembali ke orasi singkat yang aku
berikan sebelum kakak-kakak wisudawan datang. Sebuah orasi singkat yang
sepertinya direspon oleh alam. Arak-arakan yang kami lakukan berjalan lancar,
ya lancar. Kami mendapatkan urutan pertama untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Hujan yang menggantung di atap langit seakan enggan jatuh ketika kami melintasi
tunnel dan jalan-jalan di kampus Ganesha. Teriakan demi teriakan seakan lagu
merdu yang masuk ke telinga-telinga kami. Tak ada kucuran air hujan yang
membasahi tubuh kami. Pun hingga kami selesai perform di depan monumen kubus.
Puluhan pasang mata dan perhatian tertuju pada kami. Sebuah kesenangan
tersendiri bagiku bisa bersama-sama dengan mereka yang sering tidur larut malam
bersama sejak beberapa waktu lalu. Sekali lagi kami berjuang bersama-sama.
“…dan alam pun memberkati kami”
Hujan yang tadinya enggak turun
seakan tak mau lagi menunggu untuk tetap bertahan. Mereka jatuh untuk sekali
lagi. Membasahi bumi Ganesha yang tadinya sudah berselimutkan hawa sejuk sisa
hujan sebelumnya. Hujan ini seakan pertanda keberpihakan alam pada kami.
Keberpihakan agar kami bisa menampilkan seluruh apa yang telah kami persiapkan.
Keberpihakan agar kami bisa dengan leluasa mengumandangkan lagu-lagu kami tanpa
gangguan suara tumbukan air hujan dengan tanah.
Banyak asa dan rasa yang terasa
sepanjang hari ini. Banyak tawa dan ceria tercipta setelah berbagai kejadian
tadi. Semua tak terasa bila kita bersama kawan. Tak pernah terasa sendiri
karena engkau ada di hati. CAPTCHA 2012.
Salam Bangsatya,
Buruk.Baik.Menginspiras.
Comments
Post a Comment
Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu