Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Puisi

Untuk Kesekian Kalinya

Untuk kesekian kalinya Kau membuat ku kesal Terlebih hal ini membuatku kecewa Sebelumnya kau bilang tak sedang sibuk Dan aku percaya Aku yakinkan diriku bahwa memang begitu adanya Ku siapkan ragaku, jiwaku, dan waktuku untukmu Tapi tetap saja engkau tak datang Lagi-lagi Kau membuatku kesal Kau membuatku menunggu selama dua belas jam Tapi kau tak kunjung datang Semenit pun tak datang Padahal sudah ku siapkan singgasana mewah Ku siapkan danau dengan tujuh belas jenis ikan hias di dalamnya Beserta tumbuhan air yang bisa menyegarkan pikiranmu Tapi tetap saja Kau mengecewakanku dan membuatku kesal menunggu lama Nanti, kan ku tunggu lagi hadirmu Meskipun tak dua belas jam Tapi akan ku tunggu Semoga engkau tau ada yang menunggumu di saat yang lain terlelap

Cukup

Cukup Karena bagiku sudah cukup untuk bertemu denganmu dalam mimpi Tanpa harus menyentuh ragamu Atau mencium bau mu yang begitu nyata Cukup Karena dalam mimpi engkau adalah milikku Selalu milikku dan hak ku untuk memilikimu Cukup Karena mimpi yang membuatmu jadi nyata Dan mimpi pula yang mengakhiri ilusi fana ku Cukup Biarkan mimpiku selalu tentangmu Bukan tentang indahnya dunia Karena bagiku engkaulah keindahan itu Cukup Jangan lagi pergi Atau berniat pergi dari mimpiku Karena hanya di mimpi aku bisa memelukmu erat Karena hanya di mimpi engkau bisa bebas mencintaiku Cukup Aku tak bisa merasa cukup dengan enam jam tidurku Aku masih ingin melanjutkan mimpiku Dari hari ke hari Masih saja aku tetap ingin memimpikanmu Karena engkau adalah alam bawah sadarku Pengisi pikiran yang tak bisa ku sentuh Kebenaran yang selama ini ku simpan sendiri Cukup Tak ada kata yang cukup menggambarkan mu Karena engkau tak cukup tergam

Biarkan

Biarkan pandangan kita bertemu Dalam lorong mata yang saling bersilangan Biarkan rasa kita bertemu Dalam diam yang kita pun tak mau Biarkan rasa kita luruh menjadi Saturday Dalam kalbu yang ingin jadi utuh Maka tatkala engkau tersenyum Aku pun tersenyum Karena engkaulah pemicu bahagia