Skip to main content

Posts

Habis Lulus, Mau Ngapain?

Beberapa waktu terakhir saya sangat sering bertanya kepada kakak tingkat saya terkait apa yang hendak mereka lakukan selepas wisuda. Alhasil, jawaban mereka bermacam-macam. Maklum lah, tinggal beberapa bulan lagi kalender akademik semester VI ITB tuntas. Implikasinya, dalam beberapa bulan ke depan saya akan bertransformasi dari mahasiswa tingkat III menjadi mahasiswa tingkat IV atau yang biasa dikenal dengan mahasiswa tingkat akhir. Fyi, di ITB terkenal istilah SWASTA yakni singkatan dari Sudah Waktunya Anda Selesai Tugas Akhir. Bekerja atau S2? Pertanyaan demikian adalah normal bagi kami-kami atau mereka yang hendak lulus. Keinginan untuk bekerja dan menerapkan ilmu yang sudah dipelajari atau keinginan untuk memperdalam ilmu dengan kuliah S2 menjadi sebuah pilihan di masa-masa seperti ini. Ketika kemarin-kemarin saya bertanya, pun jawabannya juga beraneka ragam. Ada masa ketika saya bertanya kepada kakak tingkat saya di Teknik Sipil, dia ingin bekerja di pelosok tanah air

Tentang Berkawan

Menjadi sejajarlah Karena dengan demikian mereka akan mendekat Jangan pernah merasa tinggi Karena dengan demikian engkau akan memandang kurang orang lain Persahabatan adalah tentang menerima dan mengisi Meramaikan ketika sepi Menenangkan ketika takut Dan mengobati ketika rindu Terima kasih telah menjadi orang-orang yang bisa kupandangi Walau sesaat, tapi bisa membuatku tersenyum dalam sembunyi Harus kuakui, aku akan rindu

Maka Jangan

Karena cinta itu dirimu Maka jangan pergi, tetaplah Karena cinta itu dirimu Maka jagalah dirimu Karena cinta itu dirimu Maka tersenyumnya Karena engkau senyuman semesta yang nyata Karena cinta itu adalah dirimu Maka rasakanlah Aliran kasih yang menyusuri urat darahmu Karena engkau adalah cinta Maka tinggallah dan jangan pergi

Sang Pencuri

Malam memang selalu gelap Pasti, itu yang memang tersuratkan sejak dahulu Pun, senyummu, adalah sebuah kepastian Yang membuat ku sesak di dada dan ingin memandangnya lebih lama Engkau yang datang ke dalam kehidupanku Lalu untuk beberapa waktu pergi dengan meninggalkan rindu Engkau yang ketika sekalinya bertemu Membuatku kembali luluh seperti dahulu Engkau yang tlah berubah Engkau yang hatinya tak lagi untukku Walaupun aku berharap engkau tetap menjadi milikku Saling memiliki Taukah enkau bahwa aku memandangimu dari kejauhan? Nampaknya tidak Aku pun tak mau kau tau Aku memang egois, menikmati indahmu tanpa memberimu kesempatan tau keberadaanku Maaf, maafkan aku Tapi mungkin inilah caraku mencintaimu Engkau yang sekali lagi mencuri hatiku Dan parahnya pun aku merelakan ia tuk tercuri Karena ku yakin Tak ada istilah tercuri Bila itu dilakukan oleh orang yang tepat Kamu

Jalan Kita Tak Selalu Sama

Beberapa hari ini saya sangat sering menonton forum yang membahas lebih ke arah hakikat atau pemaknaan, bukan lagi membahas sesuatu yang kaku. Entah itu tayangan Suluk Maleman dari AswajaTV yang biasanya dimoderasi oleh Habib Anis dengan berbagai tamu seperti Sudjiwo Tedjo, Cak Nun, Gus Mus, Pak Ilsyas, dan lain sebagainya. Satu hal yang membuat saya terus mau menonton tayangan yang demikian adalah karena dengan demikian pemikiran saya semakin terbuka. Sesederhana mereka berani membuka bahasan yang dianggap tabu. Namun, yang paling penting adalah pembelajaran tentang pemaknaan tentang banyak hal yang terjadi di dunia ini.  Bukankah firman Allah yang pertama adalah iqra’ atau yang diartikan adalah baca! Membaca segala hal yang ada di dunia ini, bukan hanay membaca apa yang tertera di kitab suci karena sejatinya kebesaran Allah tidak seremeh itu untuk bisa dituangkan semuanya dalam bentuk tulisan dengan keterbatasan bahasa yang sangat besar tersebut. Bukankah Allah hendak

KULIAH TAMU SOCIO-INFORMATIKA: Profesionalisme & Perbankan

Oleh Budi G. Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri Jumat, 20 Maret 2015. Siang pada hari Jumat yang biasanya terik begitu berbeda, langit mendung, bahkan sesekali rintik hujan berjatuhan. Paling tidak, beberapa kali saya merasa takut kehujanan saat menuju Auditorium CC Timur untuk mengikuti kuliah tamu dari mata kuliah Socio-Informatika. Prejudis Sejujurnya saya beranggapan kuliah tamu nanti akan banyak memaparkan keterkaitan teori yang saya terima di kuliah dengan terjadi di lapangan yakni dunia kerja. Namun, ternyata saya salah, saya mendapatkan lebih dari sangkaan saya. Sebuah pembelajaran baru untuk orang yang masih fakir ilmu. Tanggung Jawab Banyak hal yang diceritakan oleh Bapak Budi Gunawan terkait pengalamannya mulai dari mengapa beliau menyempatkan mengisi kuliah di ITB yang katanya karena ITB memiliki ikatan rasa dengan beliau sebagai tempat bertemu dengan calon dan istri nya. Pun, pengalaman beliau mulai masuk di dunia perbankan. Namun, satu hal yang me