Skip to main content

Posts

Sekarang Nikah Enggak Penting

Nikah Mah Enggak Penting! Nikah mah enggak penting jaman sekarang. Ngapain juga nikah, pacaran aja udah gitu . Tinggal ke tempat sepi atau sewa hotel, udah bisa jadi kayak pasangan suami istri. Ngapain juga, Cuma nambah beban. Mending jadi orang bebas aja. Bebas, lepas, tak terikat, semua puas. Ngapain nikah? Toh nyari kepuasan juga bisa jajan . Kalau nikah, jajanannya ngebosenin, nah kalau enggak nikah kan jajanannya variatif. Emang enggak bosen sama jajanan yang sama? Ngapain nikah? Toh tanpa ikatan pun duit bisa dateng, jadi simpanan orang, muasin orang. Cuma butuh seberkas senyum palsu sesaat aja ketika berhadapan dengan pelanggan. Ngapain nikah? Toh tanpa nikah saya tau apa yang orang sudah nikah lakukan. Ngapain nikah? Toh udah banyak cewek di luar sana yang berlubang . Ngapain nikah? Toh duit juga bisa cari kepuasan. Ngapain nikah? Teriakan-teriakan itu mungkin saja muncul dari mulut seseorang. Ya, saya bertanya-tanya tentang arti penting pernikahan di z

Malam Keakraban STEI2012 - Sebuah Kepuasan dan Kelegaan Hati

Cepat-cepat saya membuat tulisan ini. Walaupun kenyataannya belum genap dua jam saya kembali ke ruangan bercat kuning putih ini, tapi saya begitu ingin menuliskan apa yang saya dapatkan tadi malam. Tadi malam? Ya, Makrab STEI2012, Malam Keakraban STEI2012. Bukan tak ada waktu lain untuk menulis, bukan ­ free karena tidak ada UAS, tapi saya ingin membuat tulisan ini selagi perasaan yang muncul tadi malam tetap terasa tanpa saya harus memanggil kenangan yang ada. Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari anggota keluarga STEI2012. Saya bersyukur untuk setiap momen yang bisa saya nikmati bersama. Saya bersyukur untuk setiap pelajaran yang bisa saya petik dari perjalanan beberapa waktu yang lalu. Saya bersyukur menghadiri Malam Keakraban STEI2012. Acara demi acara disusun rapi oleh panitia dengan harapan bisa menyenangkan dan lebih mendekatkan kami semua. Acara dimulai dengan doa dan begitu pula nanti ketika ia diakhiri. Canda, tawa, kesibukan, kegaringan, tumbal , semua tumpah r

Puasa Rajab

Puasa Rajab Selamat pagi, Saya ada pertanyaan sederhana nih, coba kawan-kawan jawab . Sekarang ini bulan apa ya? Mei, Bang, Mei. Ya benar, benar sekali seperti ekspektasi saya. Hoho. Banyak di antara kit yang apabila ditanya, Sekarang bulang apa? Lebih cenderung masehisentris bukan hijriyahsentris . Ya, kita cenderung mengingat bulan pada tahun masehi saja. Padahal sebagai seorang muslim, bulan-bulan hijriyah juga perting untuk kita ketahui. Betapa meruginya kita apabila terlewat suatu momen besar umat muslim karena kelalaian kita mengetahui tanggal? Sayang sekali. Hai kawan, sekarang adalah bulan Rajab, ya, Rajab. Tepatnya adalah tanggal 5 Rajab 1434. Emang abang tau darimana kalau sekarang tanggal 5 Rajab? Emang abang punya tanggalan hijriyah? Lho, jaman udah canggih gini masak enggak tau, kan ada mbah google yang membantu saya. Nah, untuk pengecekan tanggal ini saya menggunakan bantuan konversi tanggal dari http://rukyatulhilal.org/konversi/ sehingga walaupun s

IPK Bukan Segalanya

IPK Bukan Segalanya Sudah hampir dua semester saya menyandang gelar Mahasiswa. Ya, satu-satunya gelar yang mencantumkan “Maha” selain Tuhan.   Tinggal beberapa bulan lagi bagiku untuk masuk ke jurusan, himpunan, dan mengenakan jaket himpunan. Barang tentu ketika saya mengenakan jaket himpunan, minimal saya memiliki dua Indeks Prestasi (IP) dan sebuah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).   Lantas, bagaimana kabar mereka saat ini? Saat ini saya baru memiliki satu IP yaitu IP semester I yang begitu jauh dari ekspektasiku, tapi sangat patut untuk disyukuri. Sedangkan IP semester II masih saya usahakan sebisa mungkin untuk jauh di atas IP semester I, sebisa mungkin IPK ku naik karena ada gapaian yang harus saya penuhi, ya walaupun gapaian itu masih untuk beberapa waktu yang akan datang. Ada beberapa bahasan yang agak tabu untuk diperbincangkan di kampus ini,katanya. SARIP, Suku Agama Ras dan IP, mereka adalah bahasan tabu untuk dibahas di kampus ini. Memang benar, rasanya agak

Sholat Mengajariku #1

Sholat Mengajariku #1 Pertanyaan pertama sebagai pembuka tulisan ini adalah, berapa umur kamu? 15 tahun? 21 tahun? 40 tahun? Atau bahkan lebih? Sudahkah pertanyaan itu terjawab? Bila sudah maka jawablah pertanyaan saya selanjutnya. Sudah berapa lama anda sholat? 1 tahun? 24 tahun? Atau bahkan 50 tahun? Saya yakin tiap orang memiliki jawaban yang berbeda. Mungkin kita adalah orang-orang yang sudah lama sholat, tapi pernahkah kita menyadari hal-hal yang bisa kita petik dari sholat? Pernahkah kita mempertanyakan mengapa sholat merupakan amalan pertama yang dihisab? Silahkan pertanyakan. Saya memiliki jawaban yang menurut pikiran saya benar. Sholat begitu tinggi derajatnya hingga dihisab pertama kali karena: 1.                   Sholat mengajarkan kita tentang kedisiplinan Sadarkah kalian bahwa dengan menjaga sholat tepat waktu kalian sedang menanamkan nilai kedisiplinan dalam diri kalian? Coba amati orang-orang yang begitu tepat waktu untuk mengerjakan sholat, apakah